UNSUR-UNSUR ADMINISTRASI
Unsur adalah bahagian dari pada sesuatu, sedangkan
keseluruhan unsur yang merupakan satu kasatuan yang bulat menjadikan adanya
sesuatu itu. Demikian pula Administrasi ada, karena adanya unsur-unsur atau
bahagian-bahagian yang menjadikannya.
Pada uraian di muka telah dikemukakan bahwa unsur-unsur
mutlak administrasi adalah :
1. Sekelompok Orang
2. Kerja sama
3. Tujuan tertentu.
Apabila salah satu dari ketiga unsur tersebut tidak ada
maka kegiatan tersebut tidak dapat dikatakan kegiatan administrasi. Oleh karena
itu, unsur-unsur tersebut dikatakan sebagai unsur-unsur mutlak.
Sehubungan dengan unsur-unsur administrasi ini dan untuk
menjadi studi perbandingan bagi kita, maka di bawah ini dikemukakan pendapat
dari dua orang ahli yang telah
memberikan pembagian unsur-unsur administrasi :
S.P Siagian memberikan pembagian unsur-unsur
Administrasi atas 4 unsur, yaitu :
1.
Dua orang
manusia atau lebih.
2.
Tujuan .
3.
Tugas yang
hendak dilaksanakan.
4.
Peralatan dan
perlengkapan.
Keempat unsur dari administrasi diatas
dikatakan beliau sebagai bagian yang mutlak dari Administrasi.
The Liang Gie membagi Administrasi atas 8
unsur yaitu :
1.
Organisasi.
2.
Manajemen
3.
Komunikasi.
4.
Kepegawaian.
5.
Keuangan.
6.
Perbekalan.
7.
Ketatausahaan.
8.
Hubungan
Masyarakat.
Setelah diperoleh gambaran umum tentang
unsur-unsur Administrasi, maka selanjutnya akan diuraikan unsur-unsur
Administrasi sesuai pendapat yang dikemukakan oleh The Liang Gie, karena pembagian ini lebih
terperinci dan penting diketahui untuk dapat menerapkan administrasi dengan
baik pada setiap usaha kerja sama.
Untuk itu akan dibahas satu persatu sebagai
berikut :
1.
Organisasi
Organisasi
adalah unsur pertama dari administrasi dan merupakan wadah di mana
kegiatan-kegiatan administrasi dijalankan.
Dengan
organisasi maka semua orang-orang yang tergolong dalam usaha kerja sama dapat
dihimpun sebagai suatu kesatuan kerja untuk tujuan bersama.
Dengan organisasi
pula, maka usaha kerja sama orang-orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu,
dapat dicapai secara efektif dan efisien, karena di dalam organisasi di atur
pembagian tugas, tanggung jawab, wewenang, serta penetapan hubungan kerja diantara orang-orang yang tergabuntg di dalam
kerja sama tersebut, sehingga setiap personil atau anggota organisasi dapat
mengetahui dengan jelas kedudukannya, tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab
serta hubungan yang harus dilakukannya. Dengan demikian, tidak akan terjadi
adanya kesimpang siuran, kesalah pahaman dan duplikasi tugas-tugas serta
pemborosan waktu, biaya, tenaga, dalam melaksanakan tugas-tugas mereka.
Sebenarnya
istilah organisasi berasal dari perkataan Yunani yaitu Organon yang
maksudnya alat/perkakas. Mengenai perumusan pengertiannya terdapat berbagai
pendapat, yang antara lain dapat dikemukakan di sini adalah: : James D
Mooney dalam bukunya “The Principles of organization” mengemukakan sebagai berikut : “Organization
is the form of every human associations for the attainment of a common purpose”
jadi organisasi adalah setiap bentuk persekutuan manusia untuk mencapai maksud
bersama.
SP Siagian, mendefinisikan organisasi sebagai sertiap
bentuk persekutuan
antara dua orang atau lebih yang bekerjasama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan
yang telah ditentukan dalam ikatan mana terdapat seseorang/beberapa
orang yang disebut atasan dan seseorang/sekelompok orang yang disebut bawahan.
Yang penting di dalam
organisasi ialah mempersatukan orang-orang yang ikut serta didalam kerjasama antara mereka sebagai hubungan kerjasama dan kesatuan
usaha bersama dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
2.
Management
Management sebagai
unsur kedua dari administrasi merupakan proses penggerakan orang-orang dan
pengerahan segenap fasilitas di dalam usaha kerjasama manusia untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan.
Apabila
disimak beberapa rumusan manajemen dan begitu pula bila dilihat hakekat
pengertiannya, maka ada beberapa hal dasar yang terkandung dalam pengertian
manajemen yaitu :
l Bahwa manajemen mempunyai suatu tujuan
tertentu yang akan dicapai.
l Bahwa di dalam manajemen, untuk mencapai
tujuan ada satu pihak yang menggerakkan pihak yang lain untuk melakukan pekerjaan tertentu dan
menggerakkan segenap fasilitas dalam suatu usaha kerja sama menuju tercapainya tujuan
yang telah dilakukan.
Dengan
demikian, dapat di pahami bahwa manajemen tidak melaksanakan sendiri
kegiatan-kegiatan yang sifatnya operasional, melainkan hanya mengatur tindakan-tindakan pelaksanaan
para bawahan.
Pihak pengatur,
penggerak, lazimnya di istilahkan sebagai pemimpin, atasan, kepala, atau
manajer, sedangkan pihak yang digerakkan lazimnya di sebut bawahan, tenaga
operasional, atau pelaksana.
Manajemen merupakan inti
dari pada administrasi karena management merupakan alat pelaksanaan utama dari
pada administrasi. Manajemen inilah merupakan pengendali dan menggerakkan
segala macam kegiatan usaha kerja sama yang bersangkutan sehingga dapat
mencapai tujuannya. Penggerak atau pemimpin, atasan, kepala, atau manejer
sebagai mana disebutkan diatas adalah orang yang melaksanakan fungsi manajer
ini.
Dalam setiap usaha kerja
sama manusia atau dalam setiap organisasii terdapat tiga tingkatan kelompok
pemimpin yang sesuai dengan tingkat manajemen, yaitu:
a. Top management atau administrative management.
b. Kelompok pimpinan menegah (middle management).
c. Kelompok pimpinan tingkat bawahan yang dikenal pula
dengan istilah “lower management”, “Supervisory management”, “Gang Leader”,
“mandur” atau “operasional management”.
perlu diketahui bahwa sukses
tidaknya suatu organisasi mencapai tujuan yang telah ditentukan tergantung atas
kepemimpinan yang dipraktekkan oleh orang-orang dari kelompok pemimpin itu.
Kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi ,
menggerakkan dan mengarahkan tingkah laku orang-orang lain kesuatu tujuan yang
telah ditentukan.
Kepemimpinan ini
merupakan inti dari pada manajemen karena kepemimpinan merupakan motor
penggerak bagi sumber-sumber dan alat-alat, manusia, dan alat lainnya
dalam suatu usaha kerja sama. Tanpa
adanya kepemimpian yang baik, maka manajemen
pun tidak dapat dilaksanakan dengan baik.
Pemimpin mempunyai
tugas-tugas yang pada pokoknya sudah umum dikenal sebagai fungsi-fungsi
manajemen. Namun, para ahli masih terdapat perbedaan pendapat mengenai
jenis-jenis serta banyaknya fungsi-fungsi manajemen. Untuk sekedar menjadi
bahan perbandingan, akan dikemukakan beberapa pendapat mengenai fungsi-fungsi
manajemen yang dikemukakan oleh Manulang (1996) dengan perubahan susunan
seperlunya, sebagai berikut:
1. Henry Fayol,
membagi fungsi-fungsi manajemen sebagai berikut:
l
Planning ( perencanaan ).
l
Organizing ( Pengorganisasian ).
l
Commanding ( Pemberian komando ).
l Coordinating (
Pengkordinasian ).
l
Controlling ( Pengawasan ).
2. Harold Koontz dan Cyril
O’ Donnel, mengemukakan pula fungs-fungsi manajemen, yaitu :
l
Planning ( perencanaan ).
l
Organizing ( Pengorganisasian ).
l
Staffing ( Pengadaan Tenaga Kerja ).
l
Directing ( Pemberian Bimbingan ).
l
Controlling ( Pengawasan ).
3. Menurut Louis A. Allen, fungsi-fungsi
manajemen, yaitu :
l
Planning ( perencanaan ).
l
Organizing ( Pengorganisasian )
l
Leading
(pembimbingan).
l
Controlling ( Pengawasan ).
4. John F. Mee,
seorang guru besar dalam Ilmu Manajemen di Universitas Indiana mengatakan bahwa
fungsi-fungsi manajemen ialah :
l
Planning ( perencanaan ).
l
Organizing ( Pengorganisasian ).
l
Motivating ( Pemberi motivasi ).
l
Controlling ( Pengawasan ).
5. George R. Terry menggolongkan fungsi-fungsi manajemen atas empat juga, yaitu :
l
Planning ( perencanaan ).
l
Organizing ( Pengorganisasian ).
l
Actuating ( Penggerakan ).
l
Controlling ( Pengawasan ).
6. DR. SP. Siagian, MPA, mengatakan pula bahwa fungsi-fungsi organic manajemen
adalah :
l
Perencanaan.
l
Pengorganisasian.
l
Pemberi motivasi.
l
Pengawasan.
l
Penilaian.
7. Drs. The Liang Gie, berpendapat bahwa fungsi-fungsi manajemen dapat dibedakan dalam 6 fungsi
yaitu :
l
Perencanaan.
l
Pembuatan keputusan.
l
Pembinaan.
l
Pengkordinasian.
l
Pengendalian.
l
Penyempurnaan
8. Luther Gullich
menggolongkan fungsi-fungsi manajemen atas 7 fungsi sebagai berikut:
l
Planning
l Organizing
l
Staffing
l
Dirrecting
l
Coodinating
l
Reporting
l
Budgeting
9. Lyndak F. Urwick membagi fungsi manajemen sebagai berikut :
l
Forecasting
l
Organizing
l
Commanding
l
Coordinating
l
Controlling
Perlu dikemukakan bahwa pada umumnya
ahli diatas memasukkan organizing
sebagai salah satu fungsi manajemen kecuali The Liang Gie.
Adapun alasan mengapa
The Liang Gie tidak memasukkan organizing sebagai fungsi manajemen
ialah bahwa dalam setiap usaha kerjasama pasti terdapat struktur yang merupakan
wadah usaha itu di samping proses yang menggerakkan penyelenggaraan kerja sama
tadi. Wadah yang dimaksud disini ialah organisasi sedangkan proses penggerak
adalah manajemen. Penjelasan tiap-tiap fungsi manajemen akan dibahas pada bab
tersendiri dari buku ini.
3. Komunikasi
Komunikasi biasanya
disebut “tata hubungan” adalah merupakan proses penyampaian warta dari
seseorang kepihak lain dalam usaha kerja sama manusia. Komunikasi merupakan
urat nadi yang memberikan kemungkinan orang-orang dalam suatu usaha kerja sama
saling mengetahui pikiran, kehendak dan perasaan masing-masing.
Berita-berita yang
disampaikan misalnya, buah pikiran, uraian suatu hal atas kesan-kesan. Wujud
berita itu dapat merupakan suatu perintah, permohonan, pertanyaan atau
cara-cara perbuatan lainnya. Sistem-sistem penglihatan misalnya surat, gambar,
dapat pula dengan sistem komunikasi (audio visual) misalnya penggunaan
video dan televisi. Istilah “communication” kadang-kadang diartikan
sebagai berita yang disampaikan atau
alat-alat komunikasi yang menghubungkan tempat-tempat, misalnya jalan-jalan
kereta api,, telegrap.
Komunikasi yang
dilakukan dalam setiap usaha kerjasama dapat dibedakan atas 2 macam yaitu :
a. komunikasi keluar yaitu komunikasi yang dijalankan suatu
organisasi terhadap pihak lain.
b. Komunikasi kedalam yaitu komunikasi yang terjadi didalam
lingkungan organisasi itu sendiri.
Yang penting diperhatikan didalam
melaksanakan komunikasi ialah bagaimana agar warta itu dapat sampai ke pada
penerima pada waktu yang tepat dan
pengertian yang tepat atau dengan kata lain bagaimana menciptakan komunikasi
yang efektif. Komunikasi yang tidak mencapai
hasil yang memuaskan atau yang diharapkan merupakan penghamburan tenaga,
pikiran, waktu, dan uang. Hal yang demikian ini merugikan organisasi.
Komunikasi yang demikian ini dinamakan dengan istilah “communication break down” atau
kegagalan komunikasi.
Untuk menghindari terjadinya hal
yang demikian, maka pemberian berita
perlu memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
a. kemampuan untuk menggunakan pikirannya dengan baik.
b. Semangat kerja yang baik .
c. Bahasa yang digunakan harus jelas, sehingga dapat
mempengaruhi perasaan penerima berita.
4.
Kepegawaian.
Kepegawaian adalah suatu proses
yang berhubungan dengan masalah penggunaan tenaga kerja di dalam suatu usaha
kerjasama. Tanpa tenaga kerja atau pegawai, administrasi tidak berjalan.
Segenap proses yang
berkenaan dengan tenaga kerja manusia, mulai dari penerimaannya, penempatannya,
pendayagunaanya sampai pada pemberhentiannya merupakan fungsi kepegawaian.
Ada beberapa masalah
pokok kepegawaian yang perlu mendapat perhatian agar usaha kerja sama lancar,
yaitu masalah bagaimana memperoleh dan menggunakan tenaga kerja manusia secara
tepat dan bagaimana mengembangkan dan membina kemampuan, kegairahan, kepuasan,
dan menggantikan tenaga kerja itu.
Sehubungan dengan
masalah pokok kepegawaian tersebut, kiranya perlu dijelaskan tentang hal-hal
sebagai berikut:
a. Penerimaan dan penempatan pegawai .
Untuk memperoleh tenaga kerja harus sesuai dengan
kebutuhan. Oeh karena itu, terlebih dahulu perlu diketahui formasi yang lowong,
serta kemampuan organisasi membiayai pegawai yang kelak akan diterima.
Penerimaan pegawai dapat dilakukan apabila didasarkan pada syarat sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan organisasi.
b. Pendayagunaan pegawai.
Pendayagunaan pegawai menyangkut masalah bagaimana agar
supaya orang yang telah ditempatkan pada jabatan tertentu dapat bekerja dengan
baik, penuh rasa pengabdian yang mendalam
terhadap organisasinya. Usaha seperti ini merupakan tugas utama bagi
pemimpin. Untuk memenuhi maksud ini dapat dilaksanakan dengan berbagai usaha
seperti, pendidikan dan latihan pegawai, mempromosikan pegawai, memindahkan
pegawai, memberikan motivasi dan sebagainya.
c. Pemberhentian pegawai.
Pemberhentian pegawai berarti pemutusan hubungan kerja
dengan pegawai. Hal ini dapat terjadi karena kemauan pegawai, karena kemauan
pemimpin, karena pegawai meninggal dunia, karena menepati penetapan perjanjian
kerja antara perusahaan dengan buruh. Masalah pemberhentian ini perlu ditangani
secara seksama dan bijaksana, mengingat masalah pemberhentian menyangkut
masalah hidup seseorang.
5.
Keuangan
keuangan
merupakan unsur administrasi yang menyangkut paut tentang masalah pembiayaan
dalam suatu usaha kerjasama, yaitu yang berkenaan dengan penataan pengelolaan
segi-segi pembiayaan, yang meliputi penentuan sumber-sumber biaya, cara
memperoleh serta mempertanggungjawabkannya. Kesemuanya itu merupakan fungsi
keuangan.
Masalah keuangan
adalah masalah yang sangat penting bagii
setiap usaha kerja sama, setiap usaha kerja sama atau organisasii selalu
memerlukan pembiayaan.
Faktor
pembiayaan ini dapat menentukan hidup matinya suatu organisasi. Kemampuan suatu
organisasi untuk hidup dan berkembang tergantung dari keuangan yang dimilliki
untuk membiayai segenap kebutuhan yang berhubungan dengan kegiatan organisasi
yang bersangkutan. Oleh karena itu, masalah keuangan harus mendapat perhatian
yang besar agar penggunaan keuangan yang ada betul-betul bermanfaat pada
organisasi.
Adapun masalah
yang dihadapi oleh setiap organisasi dalam hubungannya dengan unsur
keuangan ialah bagaimana melakukan
kegiatan-kegiatan penyediaan penggunaan uang secara sah dan efisien.
l
Secara sah berarti kegiatan itu dilakukan berdasarkan peraturan yang berlaku .
l
Secara efisien berarti kegiatan-kegiatan tersebut
dilakukan dengan peraturan yang teliti sehingga apa yang di korbankan dan apa
yang di peroleh itu merupakan imbangan yang wajar, pantas dan terbaik.
6.
Perbekalan
Perbekalan
adalah salah satu unsur administrasi ysng merupakan aktifitas yang menyangkut
paut tentang peralatan yang dibutuhkan dalam suatu usaha karja sama atau
organisasi, yang meliputi proses pengadaan, penyimpanan, sampai kepada
penyingkiran barang-barang yang sudah tidak dipergunakan lagi.
Dengan
tersedianya fasilitas yang terbentuk barang-barang peralatan yang diperlukan
dalam proses kerja, maka dapat memperlancar pencapaiaan tujuan, tetapi sebaliknya apabila peralatan yang diperlukan
dalam proses kerja, maka dapat memperlancar pencapaian tujuan, tetapi
sebaliknya apabila peralatan dan perlengkapan tidak sesuai dengan kebutuhan kerja,
maka menghambat kelancaran kerja bahkan dapat memacetkan proses kerja. Begitu
juga walaupun peralatan cukup tersedia tetapii kurang pemeliharaan, akan
mengakibatkan peralatan cepat rusak dan kalau demikian berarti memerlukan lagi
pembiayaan perbaikan atau pembiayaan penggantian. Hal ini merupakan
penghamburan yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Adapun aktivitas yang
dilakukan sehubungan dengan perbekalan yaitu :
a.
Perencanaan barang-barang peralatan.
Dengan dasar perencanaan
barang-barang peralatan maka disusunlah anggaran peralatan. Anggaran peralatan
hendaknya meliputi biaya pembelian, atau pemeliharaan, perbaikannya,
penyimpanannya dan penyalurannya serta lain-lainnya yang berhubungan dengan
peralatan.
b.
Pengadaan
Pengadaan dapat dilakukan dengan
pembelian, penyewaan, peminjaman, pemikiran, pembuatan dan perbaikan. Yang
penting dalam hal pengadaan ialah bahwa barang-barang yang diadakan harus
betul-betul berguna dan diperlukan dalam usaha kerjasama yang bersangkutan.
c.
Inventarisasi
Yaitu pencatatan
dari semua barang-barang peralatan milik usaha kerjasama
d.
Penyimpanan dan pempeliharaan
Adalah persoalan perbekalan yang
tidak kalah pentingnya namun sering diabaikan. Penyimpanan barang sering
dilakukan berkali-kali, misalnya pada waktu kedatangan, pada waktu barang-barang
itu dibutuhkan dan pada waktu tidak dipakai lagi. Kesemuanya itu harus dijaga
sebaik-baiknya agar aman dan tidak mengalami kerusakan.
Pemeliharaan barang-barang dapat
dilakukan dengan jalan pencegahan terhadap kerusakan, misalnya perawatan, peralatan
secara berkala, perbaikan barang-barang peralatan atau reparasi dan sebagainya.
e.
Penyingkiran/penghapusan barang-barang peralatan
Penyingkiran atau penghapusan
dapat dilakukan dengan penjualan atau di transfer ke instansi lain atau dengan
jalan pemusnahan barang-barang yang sama sekali tidak dapat dipakai lagi.
Penyingkiran atau penghapusan paling sedikit akan mengurangi tanggung jawab
pengawasan terhadap peralatan, penambahan pemakaian ruangan, kebersihan, bahkan
penghematan biaya untuk penyimpanannya.
7.
Ketatausahaan
Tata usaha
sebaga salah satu unsur dari
administrasi merupakan kegiatan pelayanan terhadap penyelenggaraan usaha
kerjasama, yang meliputi kegiatan pencatatan, pengiriman dan penyimpanan bahan
keterangan.
Wujud dari pada
keterangan-keterangan yang merupakan sasaran pokok dari kegiatan tata usaha
dapat berupa surat-surat, formulir, kartu-kartu, daftar-daftar, gambar
foto-foto dan benda lainnya yang dapat memberi keterangan.
Keterangan-keterangan
ini sangat berguna bagi setiap usaha kerjasama apapun, sebagai bahan
peringatan, bahan perhitungan, dasar untuk berbuat atau melakukan tindakan
untuk mengadakan kegiatan operasional suatu organisasi dalam rangka
pengembangan dan pencapaian tujuan.
Pada umumnya
kegiatan tata usaha itu dilaksanakan di dalam kantor, sehingga sering pula tata
usaha itu diistilahkan sebagai “office work”.
Pelaksanaan
kegiatan tata usaha pada suatu kantor dapat berupa bermacam-macam pekerjaan
misalnya mengetik, menghitung, memeriksa, menyimpan warkat, menelpon, menstensil,
mengirim surat dan sebagainya.
Kegiatan-kegiatan
tata usaha yang pokok mempunyai sebutan-sebutan tersendiri yang sudah umum
dikenal yaitu:
a.
Pekerjaan korespondensi, yaitu kegiatan yang mulai dari
pembuatan konsep surat, pengetikannya sampai selesai ditandatangani dan siap
untuk dikirim
b.
Kearsipan, yaitu kegiatan penyimpanan warkat-warkat pada
tempat yang aman menurut sistem tertentu sehingga mudah diambilkembali bila
diperlukan
c.
Peyetensilan, yaitu kegiatan menggandakan warkat dengan
menggunakan sheet dan mesin stensil.
d.
Ekspedisi yaitu kegiatan megirim surat.
Bagi setiap usaha kerja sama yang ingin maju dan berkembang, maka pekerjaan
tata usaha merupakan keharusan baginya dan pengelolaannya harus pula dilakukan
dengan tertib dan teratur pada setiap kantor yang telah dimilikinya.
8.
Hubungan Masyarakat
Hubungan masyrakat yang diistilahkan pula
dengan “ Public Relation “ merupakan kegiatan usaha kerja sama untuk
menciptakan hubungan baik dengan masyarakat atau pihak lain di sekitarnya agar
mendapatkan dukungan secara sadar dan suka rela.
Tentu saja hubungan yang demikian harus
bertumpuh pada keuntungan dari kedua belah pihak, yakni usaha kerja sama yang
menghendaki dukungan dan bantuan dari pihak lain atau masyarakat, harus pula
dapat memenuhi apa yang diharapkan oleh pihak luar dari padanya.
Kegiatan-kegiatan hubungan masyarakat atau
“ Public Relation “ dalam suatu organisasi dapat digolongkan kepada 2
golongan besar yaitu :
a.
Kegiatan-kegiatan Public relation yang bersifat
formal.
Public relation yang formal, yaitu
kegiatasn-kegiatan yang dijalankan oleh pimpinan suatu organisasi yang biasanya
pelaksanaannya di tugaskan kepada biro/ bagian/seksi yang di sebut biro/seksi
public relation.
b.
Kegiatan-kegiatan public relation yangbersifat
informal.
Kegiatan public relation yang
informal, ini memegang peranan yang sangat penting. Bentuk utamanya seperti
tindak tanduk, sikapdan tingkah laku anggota-anggota organisasi di luar
lingkungan organisasi yang bersifat menjunjung tinggi nama baik organisasi.
Menurut Sutarto, bahwa kedelapan
unsur-unsur administrasi tersebut di
atas, ada empat unsur yang merupakan proses kegiatan penataan yang terluas,
yaitu organisasi, manajemen, komunikasi dan tata keterangan (tata usaha).
Keempat-empatnya memasuki setiap segi dan kegiatan dari suatu kerja sama.
Sedangkan
keempat unsur lainnya yaitu, kepegawaian, keuangan, perbekalan dan hubungan
masyarakat sebagai suatu proses, sifatnya kurang luas jika dibandingkan dengan
keempat unsur yang telah dikemukakan diatas. Atau dengan kata lain, bahwa
masing-masing dari keempat unsur administrasi yang disebut belakangan ini
hanya berhubungan dari sebagian saja
dari kegiatan-kegiatan dalam kerja sama. Inilah bedanya dengan keempat unsur
organisasi, manajemen, komunikasi dan tata usaha yang merupakan rangkaian
kegiatan penataan yang luas, yang terdapat pada semua kegiatan dalam kerja
sama.
Kedelapan unsur
administrasi tersebut di muka tentu terdapat pada setiap kerja sama sekelompok
orang, terlepas dari tujuan, sifat, waktu, dan tempat kerja sama itu berlangsung.
Kedelapan unsur administrasi itu merupakan kebulatan rangkaian kegiatan
penataan yang terbentang diantara titik di tentukannya tujuan hingga
tercapainya tujuan. Pada urutan kedelapan unsur atau susunannya dalam gambar
lingkaran tidaklah terkandung arti mengenai urutan-urutan pelaksanaan, ataupun
pentingnya suatu unsur.
Administrasi
adalah rangkaian kegiatan penataan yang dinamis, karena itu semua unsur-unsur
sering berlangsung secara bersamaan, juga urutan-urutan pelaksanaan dan
pentingnya suatu unsur dapat berubah-ubah. Bergantung pula pada orang-orang dan
corak kerja sama, peranan yang dititik
beratkan pada sesuatu unsur dapat berbeda-beda dalam suatu kerja sama tertentu.
Secara sederhana dapat digambarkan bagan unsur-unsur administrasi sebagai
berikut
Dari gambar tersebut ternyata bahwa kedelapan unsur
administrasi saling bertautan secara erat. Apabila lingkaran itu berputar
artinya rangkaian kegiatan penataan itu sedang berlangsung, maka kedelapan
unsur itu merupakan kesatuan yang tidak mungkin dipisahkan dan sukar
dibeda-bedakan dengan tegas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar